• Minggu, 05/05/2024 20:20 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Kemenpar Aktifkan Tim Crisis Center Pantau Gempa di Kabupaten Donggala

- Sabtu, 29/09/2018 10:25 WIB
Kemenpar Aktifkan Tim Crisis Center Pantau Gempa di Kabupaten Donggala
Menpar Arief Yahya ( Instagram Menpar Ariefyahya )

Presiden Joko Widodo langsung bersiaga atas gempa 7,4 SR di Donggala dan 5,9 SR di Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018. Presiden memantau dan turut mengumpulkan informasi terkini di daerah terdampak gempa.

 "Menjelang Maghrib tadi, gempa bumi mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya," tulis Presiden dalam cuitannya. Presiden akan menyiagakan seluruh jajaran terkait untuk segera menindaklanjuti informasi dan kondisi terkini di lapangan.

 "Saya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah terkait menghadapi segala kemungkinan pasca gempa bumi," arahannya lebih lanjut. Kepala Negara juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan keselamatan saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah.

 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga terus memantau perkembangan terkini bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) melalui Tim Crisis Center (TCC). Sasaran dari Tim Crisis Center untuk memantau akses, amenitas, dan atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan di Donggala dan sekitarnya.

“Pertama, saya turut prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah. TCC terus melakukan pemantauan dan pelaporan, memberikan layanan informasi termasuk _holding statement_ ke beberapa negara melalui Visit Indonesia Tourism Officer (VITO). Dan menghentikan seluruh aktivitas promosi di lokasi terdampak, memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata (3A) di lokasi terdampak," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Jum`at (28/9) malam.

 Sementara itu, Ketua Tim Crisis Center Kemenpar Guntur Sakti menambahkan, pihaknya masih mempedomani laporan dan informasi dari BMKG dan BNPB baik pusat maupun daerah. Serta menggunakan seluruh kanal media dan instrumen media monitoring.

“Fokus TCC Kemenpar memang tidak jauh-jauh dari _customers_ utamanya, wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Karena itu, yang dicek pertama ketika terjadi bencana adalah fasilitas publik pendukung pergerakan wisman, yakni akses,” ujar Guntur Sakti yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar.

 Di fase tanggap darurat sendiri, lanjut Guntur, Tim TCC kemenpar memfokuskan terhadap layanan informasi kepada semua pihak. Dan juga menghentikan segala bentuk promosi di destinasi terdampak, serta berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Daerah untuk pelayanan wisatawan dan memantau 3A terdampak.

“Tim Crisis Center juga berkoordinasi dengan jajaran Asisten Deputi di Kemenpar yang membawahi Regional Sulteng, baik destinasi maupun pemasaran,” katanya.

 Pasca Gempabumi Tektonik 7.4 SR itu pukul 17:02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus. Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 _base station_ yang tidak bisa digunakan. Hal itu menyebabkan Bandara Palu tutup sampai dengan 29 September jam 19.20 WIB. Karena terjadi kerusakan menara ATC dan Telekomunikasi masih belum normal.

 Operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

 Menteri Kominfo Rudiantara juga menambahkan, beliau menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.

 Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya. Persisnya hari Jumat pukul 14.09 WIB. SMS Blast dikirimkan sebanyak 7 kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

 Berdasarkan BMKG gempa yang terjadi di Donggala, Sulawesi tengah. Berkekuatan magnitudo 7,4 SR terjadi pada pukul 17.02.44 WIB. Lokasinya berada di 0.18 LS,119.85 BT di 27 km Timur Laut Donggala Sulawesi Tengah di Kedalaman 10 Km.

 Sebelumnya, Donggala diguncang gempa dengan magnitudo 6 dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km pada Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB. Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Setelah itu, ada gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 SR pada pukul 14.28.37 WIB, magnitudo 5,3 SR pada pukul 15.25.00 WIB.

Tags

Artikel Terkait

Terkini