• Sabtu, 20/04/2024 10:30 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Indonesia Woman s Peran Inklusif Wanita Indonesia di Tengah Keberagaman

- Rabu, 20/11/2019 20:12 WIB
Indonesia Woman s  Peran Inklusif Wanita Indonesia di Tengah Keberagaman
Istimewa

 Indonesia Women’s Forum (IWF) – Ajang pertemuan berjejaring wanita kelas

menengah yang berkarier, berwirausaha, maupun home-maker terbesar di Indonesia, kembali menggelar

rangkaian konferensi, kelas-kelas workshop dan festival produk lokal, untuk kedua kalinya. Berlangsung selama

dua hari, 21 dan 22 November 2019 di Gandaria City Hall, “Indonesian Women’s Forum 2019 (IWF): Bringing

the Best of Indonesian Women” dan "Indonesia Young Creator’s Lab (IYCL) 2019: Speak Loudly, Act Boldly”, kali

ini mengedepankan tema bahasan ‘Inklusif’.

Keberagaman bukan sekadar kata yang tren belakangan ini, melainkan sebuah kenyataan di dunia yang telah

ada dan harus dihadapi. Seperti warna yang tidak hanya hitam dan putih, segala sesuatu di dunia ini memiliki

banyak rupa, bentuk, dan warna. Indonesia yang bineka sangat membutuhkan perilaku inklusif dari tiap orang,

tidak terkecuali. Dan wanita, karena perannya, dapat menjadi the change maker/agen perubahan. Menanamkan

sikap inklusif sejak dini, dalam keluarga sebagai pola asuh dan pendidikan di sekolah merupakan langkah yang

efektif.

‘Sejalan dengan misi dan visi femina yang sudah 47 tahun, femina melalui Prana Group, selaku penyelenggara

kegiatan IWF, senantiasa ingin mendorong kemajuan dan kemandirian wanita Indonesia. Mengajak para wanita

untuk turut ambil bagian, menjadi agen perubahan untuk mendorong nilai-nilai inklusif, karena bersama kita

berdaya di lingkungan bisnis, sosial maupun profesional,” ujar Petty S. Fatimah Pemimpin Redaksi femina dan

Direktur Editorial Prana Group.

Tahun lalu, IWF pertama berlangsung selama dua hari dan sukses dihadiri oleh 2.000 lebih wanita, dengan tiga

wanita menteri di Kabinet Kerja menjadi keynote speaker, yaitu Ibu Sri Mulyani, Ibu Retno Marsudi, dan Ibu

Puan Maharani. Sedangkan, Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa, menjadi pembuka dari

berbagai acara dengan lebih dari 50 wanita pembicara. Adapun tahun 2019 ini, yang akan menjadi keynote

speaker, Ibu Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan RI. Pembicara yang akan tampil di IWF 2019, di antaranya;

Lili Pintauli Siregar, Wakil Ketua KPK terpilih 2019-2023; Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation; Ernest

Prakasa, Komika; Ari Satria, S.E, MA, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan RI

dan 50 lebih pembicara lainnya serta beberapa kolaborator.

Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia, merespon positif tentang

penyelenggaraan IWF 2019. “Kami percaya bahwa saat perempuan berhasil, kita semua menang.

“#SheMeansBusiness adalah sebuah inisiatif yang digagas oleh Facebook untuk menginspirasi, mendukung,

GANDARIA CITY HALL 21-23 NOVEMBER 2019

melatih, dan merayakan para wanita wirausaha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Melalui kerja sama

yang dibangun antara #SheMeansBusiness dan femina, kami berharap dapat memberikan pengetahuan,

jaringan, keterampilan, serta teknologi yang dibutuhkan oleh para wanita wirausaha untuk memulai dan

mengembangkan bisnis mereka,” ungkapnya.

Pada hari pertama, Kamis, 21 November 2019

Konferensi IWF 2019 akan berbicara tentang wanita dan kepemimpinan inklusif dalam tema: Inclusive and

Impactful Leader. Tema ini sangat relevan dengan situasi dunia kerja dan dunia usaha saat ini yang dinamis.

Pada diskusi panel di hari pertama ini, akan hadir empat pria hebat yang duduk di puncak pimpinan. Mereka

akan berbagi point of view tentang pencapaian wanita saat ini dan bagaimana inklusi mereka terapkan dalam

lingkungan kerja hingga keluarga. "Inklusi tidak hanya dimiliki wanita. Justru inklusi harus dimiliki semua orang,

dan bahkan organisasi. Mengapa? Karena secara sederhana, salah satu aspek inklusi adalah menghargai orang

lain. Kalau yang paling dasar ini tidak kita miliki, maka bagaimana kita akan bisa memiliki inklusi," ujar Nia

Sarinastiti, Inclusion and Diversity Lead Accenture Indonesia.

Dunia kerja yang kian terbuka, menggabungkan tim kerja dengan latar belakang berbeda membutuhkan

pimpinan inklusif. Seseorang dengan kemampuan pemimpin yang berkomitmen nyata pada keberagaman,

menghargai keunikan individu, kolaborator yang efektif dalam memaksimalkan kinerja, culturally intelligent, adil

dan merangkul semua gender dalam tim kerja.

Pada hari kedua, Jumat, 22 November 2019

Berbicara tentang wanita dan sektor wirausaha: Profit with Purpose. Bagaimana ekonomi bisa digerakkan untuk

kesejahteraan yang meluas dan adil dengan wanita sebagai the Change Maker. Pada kesempatan ini, kita akan

mendengar cerita yang sangat mengesankan dari para wanita yang bergerak dengan hatinya untuk memberi

manfaat maksimal dan inklusif dalam bidang usaha yang ditekuninya. Dalam hal ini adalah: sustainable

entrepreneur dan pendidikan.

Inti dari bisnis inklusi adalah memiliki kemampuan membantu masyarakat berekonomi lemah sekaligus tetap

menjaga keuntungan perusahaan. Survei yang dilakukan Business Call to Action dan GlobeScan terhadap 193

perusahaan yang berpartisipasi, 91% dari responden setuju bahwa bisnis mereka yang inklusi memberi dampak

besar meningkatkan taraf hidup masyarakat berekonomi lemah. Perusahaan juga jadi memiliki hubungan yang

baik dengan mereka sebagai konsumen maupun pegawai.

GANDARIA CITY HALL 21-23 NOVEMBER 2019

Seusai konferensi, peserta dapat memilih belajar lebih dalam melalui kelas-kelas masterclass dengan para pembicara dan praktisi hebat dengan tiga tema besar, yaitu

Keberagaman diciptakan dengan merangkul perbedaan untuk mencapai tujuan bersama. Memiliki aspek inklusi

harus ditanamkan kepada semua orang sejak kecil melalui keluarga dan pendidikan. Peran wanita menjadi

penting sebagai agen pengubah di masyarakat.

professional skill (dari leadership hingga bisnis),

personal skill (dari parenting hingga beauty class), dan lifestyle (dari perlindungan data pribadi hingga

wellbeing).

“IWF 2019 menggandeng kolaborator utama yaitu AXA Financial, Facebook, Sun Life Indonesia, Accenture dan

CITI. Selama IWF berlangsung, kami juga menampilkan area festival, menyatukan 22 booth dari produk lokal

pilihan. Booth merupakan karya unik, inovatif, dan sangat kekinian. Kami menargetkan, 3.000 orang hadir

mengikuti kegiatan selama tiga hari. Diharapkan keikutsertaan mereka akan memberikan perspektif baru

mengenai Indonesia dengan keberagamannya,” ujar Petty menutup siaran pers.

Tags

Artikel Terkait

Terkini