• Jum'at, 29/03/2024 14:00 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice akan hadir di Jakarta saat libur Lebaran 2024 14 & 15 April di Indonesia Arena

Band Eksperimental Son Lux Merilis Single Baru + Album

- Kamis, 25/02/2021 17:48 WIB

Banyak yang mencoba menafsirkan proyek multi-album Son Lux, ‘Tomorrows’. Lahir dari keinginan untuk memberikan sebuah bentuk dari suara, musik yang disajikan mengingatkan kita akan keinginan untuk mempertanyakan segala asumsi, dan bagaimana kita hidup berdampingan dengan berbagai masalah.

Ryan Lott, Rafiq Bhatia, dan Iang Chang, personil dari unit musik Son Lux, menyatukan pandangan mereka terhadap prinsip-prinsip yang mudah berubah: ketidakseimbangan, gangguan, bentrokan, dan redefinisi. Namun untuk segala ketidakstabilan yang ditampilkan, eksplorasi dari segala elemen yang bertemu adalah tujuan dari ‘Tomorrows’: sikap penasaran, menantang, serta meruntuhkan dan membangun kembali sebuah identitas.

Son Lux hari ini mengumumkan ‘Tomorrows III’ yang akan tiba tanggal 16 April 2021mendatang melalui City Slang, yang dapat dipesan di sini. Bunyi-bunyian gitar yang tidak di-tune membuka lagu “A Different Kind of Love”yang dirilis hari ini. Nuansa perkusi tebal membawa pendengarnya ke sebuah atmosfer suara yang kalut. Meski dari sisi instrumentasi terdengar tidak fokus, dawai biola dan suara alat musik lainnya muncul dan hilang dari kabut yang terbentuk.

“I need a different kind of love,” dinyanyikan oleh Lott di awal lagu. Narasi memohon tersebut kemudian berubah menjadi sebuah pengakuan. “What loudly righteous prayers from this coward’s lungs,”lanjut Lott di bagian akhir yang terdengar seperti sebuah pernyataan tentang banyak ucapan yang dapat menyakitkan orang lain.

Musik yang menggaung di ‘Tomorrows’ menjadi representasi masa kini, penuh dengan gesekan yang memperlihatkan keanehan dalam hal-hal yang lumrah ataupun sebaliknya. Walau terdengar rumit, ruang suara yang ditampilkan dapat runtuh kapan saja, menguak emosi terdalam. Proses pembuatan ‘Tomorrows’melibatkan proses yang berulang, dengan komposisi lirik dan musik yang terkesan selalu beradaptasi dan merespon terhadap satu sama lain.

Son Lux selalu beroperasi layaknya sebuah eksperimentasi dapur. Mereka ingin selalu mempertanyakan berbagai asumsi mendalam tentang bagaimana musik terbentuk dan merakitnya kembali dari tingkat molekuler. Diawali sebagai proyek solo Ryan Lott di tahun 2014 yang akhirnya menjelma menjadi sebuah unit trio bersama Ian Chang dan Rafiq Bhatia. Mereka kemudian memantapkan chemistry dan intuisi kreatif mereka lewat sejumlah tur dan album termasuk Bones(2015) dan Brighter Wounds(2018). Sebuah bahasa musik yang didasari sebuah keingintahuan, menghasilkan sebuah karya yang bebas dari genre dan struktur konvensional.

Namun, mereka merasa tetap berhutang budi kepada musisi-musisi di genre soul, hip-hop, dan eksperimental yang membuka jalan baru ke depan. Mencampurkan banyak jenis musik tersebut, Son Lux mencari sebuah keseimbangan untuk mencapai keintiman emosi yang jujur dan konstruksi suara-suara elektronik yang sempurna.

Pada dasarnya, Son Lux adalah sebuah unit musik yang beragam secara kultur dan latar belakang. Berbasis di New York, Rafiq Bhatia adalah anak dari generasi pertama sepasang imigran Muslim dari dengan garis keturunan melingkupi India dan Afrika Timur. Figur-figur ternama seperti Jimi Hendrix, John Coltrane, dan Madlib — serta sejumlah mentor dan kolaborator seperti Vijay Iyer dan Billy hart — memaksanya untuk melihat musik sebagai elemen yang membentuk dan mewakili identitasnya, di luar perspektif orang lain.

Saat mencoba menjelaskan proses kreatifnya, Ian Chang kerap mengatakan“third culture”. Lahir di Hong Kong pada 1988, Chang kerap berpindah seumur hidupnya. Ia kemudian tinggal di New York selama 10 tahun sebelum akhirnya pindah ke Dallas, Texas, dan berkolaborasi dengan nama-nama seperti Moses Sumney, Joan As Policewoman, dan Matthew Dear, di tengah kesibukannya bersama Son Lux dan Landlady. Baru-baru ini, Chang menjadi pembawa acara untuk acara “Selects” dari Clockenflap Musicdan membuat sebuah mixkhusus untuk Hong Kong Community Radio.

Untuk Ryan Lott, Los Angeles adalah rumahnya, meski ia tumbuh di banyak tempat di Amerika Serikat. Musik selalu menjadi suatu hal yang terus bersamanya, di mana ia menghabiskan banyak waktunya dengan piano. Di luar portfolio musiknya dalam genre dance, namanya dikenal sebagai komposer musik untuk beragam iklan, acara televisi, dan film. Sejumlah film yang ia ikut andil meliputi The Disappearance of Eleanor Rigby (2014), Paper Towns (2015), dan Mean Dreams (2017). Ia juga pernah menulis dan memproduseri musik untuk Woodkid, Sufjan Stevens, dan Lorde.

Tomorrows III`Track List:

1. Unbind
2. A Different Kind of Love
3. Upend

4. Plans We Make [feat. Kadhja Bonet]

5. Glimmer

6. Come Recover

7. Sever [feat. Holland Andrews]

8. The Hour

9. Embrace

10. Vacancy [feat. Kiah Victoria] 

Tags

Artikel Terkait

Terkini