• Jum'at, 26/04/2024 05:52 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Anak-anak di Lembata Terdampak Badai Siklon Tropis Seroja, Bantuan Mendesak Dibutuhkan

- Rabu, 14/04/2021 20:26 WIB
Anak-anak di Lembata Terdampak Badai Siklon Tropis Seroja, Bantuan Mendesak Dibutuhkan
Ist

Serangkaian bencana yang dipicu badai siklon tropis Seroja, mulai dari banjir bandang hingga tanah longsor, melanda provinsi Nusa Tenggara Timur sejak Sabtu (3/4). Lembata, salah satu kabupaten terdampak di Nusa Tenggara Timur, mengalami kerusakan infrastruktur cukup parah dan menelan

korban jiwa termasuk anak-anak.

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang telah bekerja di Lembata sejak 2006, mencatat bahwa setidaknya ada sekitar 2.227 dari 10 ribuan anak dampingan (1.186 anak perempuan dan 1.041 anak laki-laki) beserta keluarganya yang terdampak dari rangkaian bencana ini. Keluarga Plan Indonesia juga berduka karena ada 1 anak dampingan yang resmi meninggal dunia akibat longsor dan 9 anak lainnya dinyatakan hilang, masih dalam pencarian oleh tim SAR Kabupaten Lembata hingga kini (14/4).

Menanggapi situasi ini, Plan Indonesia melakukan kaji cepat kebutuhan (rapid need assessment) selama tiga hari, mulai Senin (5/4) hingga Rabu (7/4). Dalam setiap bencana, anak mengalami berbeda dari orang dewasa. Setelah terpaksa mengungsi bersama keluarganya, anak-anak membutuhkan bantuan untuk tumbuh kembangnya dalam lingkungan sehat. Di situasi bencana, anak berisiko kehilangan pengasuhan orang tua atau pendampingnya, terlantar di luar rumah tanpa perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan, juga risiko lainnya yang dapat membuat trauma, tanpa pendampingan psikososial yang tepat.

Dari hasil kaji cepat, teridentifikasi kebutuhan anak penyintas rangkaian bencana ini mulai dari paket hunian darurat, akses terhadap air bersih dan sanitasi, perlindungan anak dan dukungan psikososial, juga pendidikan bagi anak-anak di masa bencana.

Hasil kaji cepat juga menunjukkan tantangan akses transportasi yang masih jarang dan sulit menghambat distribusi bantuan dari Kota Kupang ke Lembata. Data penyintas atau warga terdampak terpilah (sex-and age-disaggregated data) juga belum tersedia. Karenanya, pemetaan kebutuhan spesifik sesuai dengan usia dan jenis kelamin untuk anak perempuan dan perempuan dewasa, serta anak laki-laki dan laki-laki dewasa belum tersedia. Advokasi mengenai ketersediaan data ini telah disampaikan kepada pemerintah daerah sejak awal periode koordinasi respons.

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, Plan Indonesia mengutamakan kebutuhan dan perlindungan terhadap anak-anak dan keluarga penyintas dalam setiap proses tanggap darurat. Dalam kondisi bencana yang mengharuskan para penyintas harus berlindung di pengungsian, kelompok anak, perempuan, dan orang dengan disabilitas berada dalam posisi yang semakin rentan.

Tags

Artikel Terkait

Terkini