Kembalikan Emosi ke Titik Nol, Coach Rheo Buat Program DOA-TRTO

Jika kita memiliki mental yang sehat, maka kita bisa menjalani hidup dengan bahagia. Namun bagi sebagian orang, menghilangkan trauma masa lalu merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Butuh waktu lama untuk menyembuhkannya, ada yang tahunan bahkan puluhan tahun masih belum bisa menyembuhkan luka batinnya.

Menyingkapi hal tersebut, maka Caezarro Rey Abishur atau lebih dikenal sebagai Coach Rheo membuat sebuah program bernama DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online). Program pemulihan kesehatan mental ini merupakan satuan acara yang mempresentasikan sebuah konsep seni terapi melepas beban emosi bagi orang yang mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca trauma.

Berawal dari luka batin, trauma dan fobia yang  membuat coach Rheo berinisiatif untuk membantu banyak orang yang mengalami hal serupa dengan dirinya.

"Salah satu kebencian terbesar saya, jujur saja, yaitu terhadap mama saya. Kalau ketemu biasa saja tetapi ternyata ada luka tersendiri yang dalam. Lalu saya berpikir bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, tanpa butuh waktu lama," ungkap coach Rheo.

Lelaki kelahiran Jakarta, 23 Maret 1983 ini akhirnya berhasil menciptakan sebuah metodologi baru yang awalnya diterapkan pada dirinya sendiri dan berhasil membantu membuang beban emosi dalam dirinya, yaitu konsep terapi yang disebutnya; DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online).

Coach Rheo menciptakan sistem yang sangat sederhana dilakukan. Namun memberi dampak luar biasa. Dia membuat gebrakan baru yang belum pernah ada sebelumnya di industri kesehatan mental.

DOA-TRTO memberi hasil signifikan bagi para clientnya dalam waktu sangat singkat. Ratusan orang dari berbagai daerah, bahkan dari negeri jiran Malaysia, Singapore dan Slovenia yang mengalami beban PTSD berhasil ditolong Coach Rheo, melalui pendekatan DOA-TRTO.

Program ini banyak membantu mengatasi kasus trauma. Dari mulai trauma kedukaan, kebodohan masa lalu, menyakiti orang lain, trauma bully, persaingan karir, gagal bisnis, pelecehan seksual, pemerkosaan, hamil di luar nikah, kegagalan dalam berumah tangga, hingga dikucilkan keluarga.