Rosie Darling Rilis "Fucked Up Summer", Terinspirasi oleh Pertemuannya Dengan Halsey di Supermarket

Dari not pertama yang ia nyanyikan, anda akan langsung mengenali Rosie Darling. Ia diam-diam percaya diri, penuh semangat, dan memiliki kreativitas yang luar biasa. Rosie terus membagikan semua perasaannya lewat EP ke-2-nya yang akan datang, `Golden Age`, yang akan dirilis pada 12 Agustus 2022 melalui Nettwerk.

Rosie layaknya sebuah anomali yang mendorong musik pop ke depan sambil ia merangkul impuls artistiknya sendiri tanpa kompromi dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. "Saya percaya bahwa lebih sedikit itu lebih baik," ujar Rosie. “Saya membiarkan musik saya berbicara sendiri karena lirik-lirikku mengatakan sesuatu yang penting bagi saya. Saya tidak melakukan sesuatu untuk mendapatkan validasi atau view yang banyak. Jika karya yang anda ciptakan itu penuh kejujuran, karya tersebut akan mencapai potensinya tanpa harus dipikirkan terus-menerus. Saya bercerita dan memasukkan diri saya ke dalam lirik-lirik saya.”

Tapi, itu lah mengapa musisi Los Angeles kelahiran Boston ini terus muncul sebagai fenomena lewat jutaan stream dan sambutan hangat yang telah ia terima termasuk dari FLAUNT, Wonderland, EARMILK, PopMatters, dan berbagai publikasi ternama lainnya. EP perdana Rosie `Coping` memperkenalkan dunia pada vokalnya yang kuat, jujur, dan lirik-liriknya yang menyentuh hati. Musik Rosie mengingatkan kita kepada karya sejumlah musisi lain seperti Chelsea Cutler, Julia Michaels, dan Olivia Rodrigo namun karya-karya Rosie terdengar unik dan khas. Lagu "Coping" milik Rosie telah mengumpulkan lebih dari 40 juta stream hingga hari ini dan sukses masuk ke di 14 chart Spotify Viral 50 (termasuk India, Malaysia, Filipina, Indonesia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan Taiwan) dan masuk ke Top 20 chart Global Viral Spotify.

Rosie kali ini kembali lewat single “Fucked Up Summer”, sebuah lagu yang diwarnai permainan gitar akustik yang lembut dan dinamika yang beragam. “Saya menulis lagu berdasarkan emosi-emosi yang nyata,” ujar Rosie. “Ada banyak lirik-lirik yang spesifik. Lagu ini menguak semakin banyak hal seraya anda terus mendengarkannya. Lagu ini layaknya sebuah percakapan dan sangat puitis. Ketika Anda mendengarkan salah satu lagu saya, saya ingin Anda merasa seperti Anda akan menonton film. Saya bertemu Halsey di Whole Foods, dan saya sangat terinspirasi setelah pertemuan tersebut. Dia kemudian mengikuti saya di Instagram dan mengatakan bahwa saya boleh mengirimkan musik saya kepadanya. Saya merasa sangat bahagia dan saya sangat terinspirasi style musiknya. Hal tersebut menjadi inspirasi besar untuk `Fucked Up Summer`.”

Pendewasaan sisi emosional yang intens kerap mendorong proses kreatif seorang musisi, termasuk untuk Rosie Darling yang mengubah kepedihan dalam hidup menjadi karya yang indah melalui EP perdananya ‘Coping’. Rosie telah mendapatkan sambutan hangat dari beragam stasiun radio dan media di seluruh dunia termasuk di Asia di mana ia telah difitur oleh Billboard (Indonesia), InqPOP! (Philippines), MTV Asia, VH1 India, Music TV (Indonesia), CreativeDisc (Indonesia) dan berbagai stasiun radio termasuk Prambors (Indonesia), Hitz FM (Malaysia), Power 98 (Singapura), dan sebagainya.

Sejumlah penulis lagu, produser, dan sound engineer ternama di industri musik berkolaborasi dengan Rosie termasuk Justin Gammela (Lennon Stella, Ashe, Blake Rose), produser Andy Seltzer (Chelsea Cutler, Shallou, Joan), mixer Michael Brauer (Coldplay, Florence and the  Machine, Vance Joy), dan Laporta (Halsey, JP Saxe, Gracie Abrams). ‘Coping’ adalah sebuah kapsul waktu yang merangkum kesemrawutan kisah cinta dan pertemanan, mulai dari rasa patah hati dan kesendirian hingga manisnya hidup. Sebuah jendela di mana kita dapat melihat bagian paling personal kehidupan Rosie, dibawakan melalui lantunan musik bernuansa indie-pop yang serba jujur.

Di tengah umur 20an Rosie yang penuh dengan rasa isolasi dan dunia yang semakin serba digital, EP terbaru Rosie ‘Golden Age’ merangkum berbagai emosi dan perasaan yang Rosie rasakan selama dua tahun terakhir, dibawakan dengan melodi yang mendayu-dayu dan lirik-lirik yang menyayat hati.