• Jum'at, 19/04/2024 18:28 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Film Perempuan, “Before, Now & Then (NANA) Raih Piala Citra Sebagai Film Cerita Panjang Terbaik

- Kamis, 24/11/2022 10:30 WIB
Film Perempuan, “Before, Now & Then (NANA) Raih Piala Citra Sebagai Film Cerita Panjang Terbaik
Foto Istimewa

Film “Before, Now & Then” akan tayang di berbagai negara di seluruh dunia

Film produksi Fourcolors Films dan Titimangsa Foundation, “Before, Now & Then (NANA)” menyabet lima piala Citra pada gelaran Festival Film Indonesia 2022 yang diaksanakan 22 November lalu. Film “Before, Now & Then (NANA)” yang disutradarai oleh Kamila Andini, meraih piala pada kategori paling bergengsi dalam FFI yaitu Film Cerita Panjang Terbaik.

"Piala ini kami persembahkan untuk Nana, perempuan pemberani yang menempuh jalan sulit untuk merdeka, merdeka menjadi diri sendiri." kata Gita Fara selaku produser film “Before, Now & Then (NANA)”. Kamila Andini juga menambahkan "Kemenangan ini untuk para leluhur kami di Tanah Sunda" pada sesi penyampaian pesan setelah menerima Piala Citra pada malam Festival Film Indonesia 2022. Selain memenangkan kategori Film Cerita Panjang Terbaik, film ini juga memenangkan empat Piala Citra dari empat kategori lainnya, yaitu Pengarah Sinematografi Terbaik diraih Batara Goempar I.C.S. , Pengarah Artistik Terbaik oleh Vida Sylvia , Penyunting Gambar Terbaik oleh Akhmad Fesdi Anggoro, dan terakhir Penata Musik Terbaik diraih Ricky Lionardi.

Sebelum diganjar lima Piala Citra, film “Before, Now & Then (NANA)” sudah lebih dulu menjelajah beberapa festival film dan meraih penghargaan pada festival tersebut. Sebut saja Berlin International Film Festival dan Asia Pacific Screen Awards. Pada partisipasinya di gelaran Berlin International Film Festival, film “Before, Now & Then (NANA)” memenangkan penghargaan Silver Bear for Best Supporting Performance yang diraih oleh Laura Basuki dalam perannya sebagai Ino. Kemudian pada penganugerahan Asia Pacific Screen Awards, film “Before, Now & Then (NANA)” meraih penghargaan Best Film.

Untuk Indonesia dan Asia Tenggara, film “Before, Now & Then (Nana)” bisa ditonton di Prime Video. Distribusi film “Before, Now & Then (NANA)” juga menjelajah ke beberapa negara. Taiwan dan Hongkong menjadi negara yang juga sudah menayangkan film “Before, Now & Then (NANA)”. Setelahnya, pada bulan Desember 2022, akan dilanjutkan penayangan Bioskop di Korea Selatan pada tanggal 15 dan Perancis pada tanggal 24 Desember. Daftar negara yang akan menayangkan film “Before, Now & Then (NANA)” masih panjang, seperti Swiss, Spanyol, Yunani, Italy, Swedia, Yugoslavia, Republik Ceko, Polandia, Amerika Serikat, Israel, dan negara-negara Timur Tengah.

Film berlatar waktu di akhir 1960-an ini membawa Kamila Andini ke eksplorasi baru dalam perjalanan kariernya sebagai sutradara, ia menggarap film periodik yang juga diinspirasikan dari

kisah nyata. Kamila Andini berbagi ceritanya, “Film periodik Indonesia selalu terkait dengan sesuatu yang besar atau tentang seorang tokoh penting, sedangkan ketika saya mengerjakan ini saya ingin menceritakan seorang tokoh perempuan pada umumnya, seperti nenek kita, kakak kita atau ibu kita, yang bisa disayangi dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Kebetulan saja ia hidup di masa itu. Tapi kita juga bisa berefleksi dengan masa itu dan masih bisa terhubung dengan masa kini. Saya ingin membuat jembatan dari masa lalu ke masa sekarang.”

“Before, Now & Then (NANA)” merupakan proyek film yang disiapkan sejak tahun 2018, diproduksi oleh Fourcolours Films yang sebelumnya memproduksi film panjang Siti, Film Terbaik FFI 2015 karya Eddie Cahyono; Turah, film wakil Indonesia untuk Academy Awards 2017 karya Wicaksono Wisnu Legowo, dan Kucumbu Tubuh Indahku, Film Terbaik FFI 2019 karya Garin Nugroho. Dalam produksi ini Fourcolours Films bekerja sama dengan Titimangsa Foundation. Happy Salma, pendiri sekaligus direktur dari Titimangsa juga berperan sebagai NANA. Ia juga menduduki kursi produser pendamping untuk film ini. Titimangsa sebelumnya banyak memproduksi seni pertunjukan seperti Rumah Kenangan, Aku Istri Munir dan juga Bunga Penutup Abad.

Produksi film ini memperoleh dukungan pendanaan dari Purin Pictures Thailand untuk dukungan pendanaan pasca produksi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat untuk support produksi, dan juga berhasil memenangkan penghargaan CJ ENM Award di Asian Project Market Busan International Film Festival 2021.

 

Tags

Artikel Terkait

Terkini