• Jum'at, 07/02/2025 14:50 WIB
NIVEA Hijab Run 2025, yang akan diselenggarakan pada 23 Februari di Mall Bintaro Jaya Xchange Grup musik rock kenamaan asal Amerika Serikat, Hoobastank, akan menjadi opening act untuk konser The Script - Satellites World Tour 2025 yang akan digelar di Jakarta dan Surabaya. Kedua konser ini dijadwalkan pada Jumat, 14 Februari 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD dan Minggu, 16 F

Konser ‘Bingah’ Yura Yunita: Perayaan Musik, Budaya, dan Kebahagiaan

- Selasa, 04/02/2025 08:14 WIB
Konser ‘Bingah’ Yura Yunita: Perayaan Musik, Budaya, dan Kebahagiaan
Konser Yura Yunita ( Ist )

Jakarta, Istora Senayan – Ribuan penonton terpukau tanpa henti selama 2 jam 30 menit dalam konser ‘Bingah’ Yura Yunita. Pertunjukan megah ini semakin mengukuhkan Yura sebagai salah satu solois perempuan terbaik Indonesia saat ini. Lebih dari 6.500 penonton merasakan euforia dan kebahagiaan yang sesuai dengan makna tajuk konsernya—‘Bingah’, yang dalam bahasa Sunda berarti bahagia.

Namun, kemegahan konser ini bukan hanya tentang skala produksi atau teknologi panggung yang canggih. ‘Bingah’ adalah pengalaman musikal penuh emosi, dirangkai dengan aransemen menyentuh, kolaborasi apik dengan musisi dan seniman, serta penampilan prima Yura Yunita yang membawa pertunjukan ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Perjalanan Emosional dalam Empat Babak

Kantara Creative bersama Yura Yunita dan Donne Maula sukses menciptakan konser yang tak hanya menghibur, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam. Roan Y. Anprira, Creative Director Kantara Creative & Executive Producer konser, menyatakan bahwa ide-ide liar Yura dan Donne sangat sejalan dengan komitmen mereka dalam menginterpretasikan musik menjadi pengalaman visual yang tak terlupakan.

Konser ini menghadirkan empat babak penuh makna, dirancang dengan sentuhan budaya tradisional Indonesia yang dipadukan dengan modernitas. Kejutan istimewa pun hadir dengan kemunculan Iwan Fals sebagai narator yang merangkai cerita konser dengan filosofi mendalam.

1. Babak ‘Bubuka’ – Pembukaan Spektakuler

Konser dimulai tepat pukul 15.00 WIB, diawali dengan bisikan ucapan selamat datang dalam bahasa Sunda yang menggema di seluruh arena, menciptakan suasana magis. Kejutan pertama terjadi ketika Yura Yunita tidak muncul langsung di panggung, melainkan melayang dari tribun atas, menyeberangi area konser hingga akhirnya tiba di atas panggung utama.

Lagu ‘Tenang’ menjadi pembuka yang menyihir penonton, diiringi puluhan penari latar. Atmosfer pun berubah menjadi gegap gempita ketika Yura melanjutkan dengan ‘Harus Bahagia’, membangun suasana yang dinamis dan penuh emosi sepanjang pertunjukan.

2. Babak ‘Salih Asah’ – Perjalanan Mencari Cinta

Di babak ini, Yura membawakan 9 lagu bertema perjalanan cinta, termasuk ‘Pekat’, di mana ia berduet dengan Sal Priadi, menambah semarak konser sore itu. Babak ini berakhir dengan momen romantis ketika Yura dan Donne Maula, yang tidak hanya menjadi pasangan hidup tetapi juga pasangan dalam berkarya, menyanyikan ‘Bercinta Lewat Kata’—sebuah lagu yang mereka ciptakan bersama.

3. Babak ‘Silih Asih’ – Kejutan Penuh Haru

Nuansa konser berubah menjadi lebih intim dan emosional di babak ini. Salah satu momen paling menyentuh adalah kemunculan Ruth Sahanaya, yang secara tiba-tiba menyanyikan ‘Keliru’ sebagai kejutan manis untuk Mama Yani, ibunda Yura yang mengidolakan diva legendaris tersebut.

Momen penuh kasih sayang juga hadir saat Gempi, putri Gading Marten, tampil dengan suara khasnya, berpadu harmonis dengan Yura. Babak ini ditutup dengan penuh kemeriahan melalui lagu ‘Bandung’, di mana Yura merayakan asal-usulnya dengan Jaipong, Sisingaan, Badawang, Buta Kararas, serta alunan perkusi tradisional, menciptakan puncak selebrasi budaya yang spektakuler.

4. Babak ‘Silih Asuh’ – Pesan Kesetaraan dan Kekuatan Perempuan

Di babak terakhir, Yura membawakan lagu terbarunya, ‘Tanda’, sebuah karya yang sangat personal dan pertama kali diperdengarkan kepada publik.

Sebagai figur perempuan yang lantang menyuarakan kesetaraan, Yura memberikan ruang bagi 6 musisi perempuan muda, yaitu Salma Salsabil, Fanny Soegi, Misellia, Feby Putri, Idgitaf, dan Fathia Izzati, untuk membawakan ‘Tutur Batin’ dengan warna suara mereka masing-masing.

Feby Putri mengungkapkan, “Teh Yura sangat inspiratif. Aku merasakan bagaimana ia menyuarakan kesetaraan perempuan dengan caranya yang unik dan tulus.”

Sementara itu, Idgitaf menambahkan, “Teh Yura adalah pionir dalam menyuarakan inklusivitas di dunia musik. Bagiku, melihat Teh Yura seperti melihat bensin yang membakar semangat untuk menciptakan sesuatu yang empowering dan penuh harapan.”

Konser ini juga menjadi wadah inklusivitas, dengan Yura berbagi panggung bersama teman-teman disabilitas yang memiliki suara emas, menyempurnakan makna lagu ‘Merakit’.

Lagu ‘Dunia Tipu-Tipu’ menjadi penutup sempurna, meninggalkan suasana hati yang penuh bagi seluruh penonton.

Konser yang Menorehkan Sejarah

Yura Yunita menutup konser dengan pesan mendalam:

“Konser ini bukan hanya tentang aku. Aku hanyalah bagian kecil dari semesta ini. Aku berharap konser ini bisa membuat semua hati yang hadir ‘Bingah’.”

Saat ribuan penonton keluar dari area konser, terlihat senyum semringah, air mata haru, dan pelukan hangat. ‘Bingah’ bukan hanya konser, tetapi sebuah pengalaman mendalam, di mana teknologi canggih, detil yang dipikirkan dengan matang, koreografi yang sinergis, aransemen musik yang menyentuh, serta performa vokal prima Yura Yunita, menjadikannya pertunjukan kelas dunia yang menorehkan sejarah di industri musik Indonesia.

Tags

Artikel Terkait

Terkini