Boyce Avenue Kembali ke Jakarta! Gelar Konser “Boyce Avenue Live in Jakarta” 27 April 2025 Telah dibuka Grace Cafe dan Resto di Jalan Kemang X Jakarta Selatan Toko Obat Mutiara Sakti, ITC Permata Hijau Jakarta Selatan

Rayen Pono Ungkap Kekecewaan dan Harapan Usai Debat Hak Cipta: “Saya Sudah Memaafkan, Tapi Keluarga Belum”

- Kamis, 10/04/2025

Jakarta – Penyanyi dan pencipta lagu Rayen Pono akhirnya angkat bicara setelah keikutsertaannya dalam forum debat terkait hak cipta dan sistem royalti musik di Indonesia. Dalam sesi yang penuh emosi itu, Rayen mengaku lega bisa menyampaikan keresahan yang selama ini ia pendam, khususnya terkait dengan dinamika antara penyanyi, pencipta lagu, dan lembaga manajemen kolektif.

“Semalam gue enggak bisa tidur. Buat gue ini adalah langkah awal untuk membangun komunikasi yang lebih jernih. Dan puji Tuhan, alhamdulillah, gue akhirnya mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama ini menggantung,” ujar Rayen.

Ia menekankan bahwa semangat dari semua pihak sebenarnya sama—yakni memperjuangkan keadilan dalam ekosistem musik—namun seringkali hasil atau pendekatannya berbeda-beda. Rayen juga berharap agar ke depan, asosiasi seperti Aksi tidak serta-merta membela atau memback-up tuntutan yang ditujukan kepada para penyanyi.

“Kalau ada pencipta lagu menuntut haknya, biarkan dia menggunakan hak asasinya. Tapi asosiasi jangan ikut mendukung atau membela pihak tertentu secara membabi buta,” tegasnya.

Dalam pernyataannya, Rayen juga menyinggung hal yang bersifat personal terkait pernyataan Ahmad Dhani yang menyebut namanya secara keliru sebagai “Rayen Porno.” Ia menegaskan bahwa dirinya telah memaafkan, namun keluarganya di kampung masih merasa sangat tersinggung.

“Gue tahu Mas Dhani enggak punya niat buruk, tapi keluarga gue di Ambon dan NTT sudah terlanjur marah. Nama ‘Pono’ itu marga kami, dan buat orang Timur, marga itu sangat penting, menyangkut kehormatan, tradisi, dan leluhur. Jadi kalau mereka marah, gue enggak bisa tahan,” ujar Rayen dengan nada serius.

Ia pun memperingatkan bahwa bisa saja akan muncul “gelombang besar” dari masyarakat adat terkait hal ini jika tidak diselesaikan dengan bijak.

Meski begitu, Rayen tetap menekankan bahwa dirinya memilih menjadi “manusia merdeka”—tidak tergabung dalam asosiasi manapun, namun tetap mendukung perbaikan tata kelola industri musik.

“Yang gue perjuangkan ini bukan soal ego, tapi soal ekosistem. Gimana supaya kita punya sistem yang adil buat semua, buat pencipta, penyanyi, label, promotor, semuanya,” tutup Rayen.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kadri Mohamad yang disebut telah menjadi “jagoannya” dalam forum tersebut karena membela dan mendampingi dirinya secara totalitas.

Tags

Artikel Terkait

Terkini