Telah dibuka Grace Cafe dan Resto di Jalan Kemang X Jakarta Selatan Toko Obat Mutiara Sakti, ITC Permata Hijau Jakarta Selatan

Retno Paradinah, Istri Zul Zivilia: Di Balik Jeruji, Cinta dan Karya Tetap Hidup

- Jum'at, 09/05/2025

Meski berada di balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, musisi Zul Ziviliatak berhenti berkarya. Didukung sang istri, Retno Paradinah, serta fasilitas yang tersedia di dalam lapas, Zul berhasil menghasilkan sejumlah lagu yang menjadi hiburan sekaligus penyemangat, baik untuk dirinya maupun sesama warga binaan.

“Di sana fasilitasnya lengkap, ada studio musik, barbershop, sampai kafe. Jadi teman-teman di sana juga punya wadah untuk tetap berkarya dan berekspresi,” ujar Retno saat ditenui di kawasan Mampang, Jakarta Seoatan. Jumat (9/5/2025(.

Selama menjalani masa hukumannya yang kini memasuki tahun keenam, Zul telah merilis empat lagu. Mulai dari “Setia di Sampingmu”, yang menceritakan kisah cintanya bersama Retno, hingga lagu viral “Gunung Sindur Jangan Goyang” yang menggambarkan dinamika kehidupan warga binaan di balik jeruji.

“Awalnya dia sempat putus asa, bahkan mau jual alat musiknya. Tapi alhamdulillah, setelah masuk Gunung Sindur, semangatnya kembali muncul karena ada dukungan fasilitas dan teman-teman di sana,” lanjut Retno.

Tak hanya tetap berkarya, Zul juga berusaha menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Menurut Retno, hasil dari kegiatan musik Zul di lapas, termasuk saat tampil dalam berbagai acara internal, kerap ia kumpulkan dan kirimkan untuk kebutuhan anak-anak mereka di rumah.

Meski harus menghadapi kenyataan berat, Retno memilih berdamai dengan keadaan. Keberadaan anak-anak menjadi hiburan tersendiri yang membuat waktu terasa lebih ringan. “Ya, jalani saja. Anak-anak juga sudah mulai ngerti. Kadang mereka suka nanya, ‘Mak, itu papa kenapa sih di situ?’ Ya, saya jelaskan pelan-pelan,” tuturnya.

Retno juga mengungkapkan sejumlah perubahan positif yang dialami Zul selama menjalani masa hukuman. Selain kondisi fisik yang kini tampak lebih sehat dan segar, Zul disebutnya menjadi lebih religius dan sabar. “Dulu dia yang emosian, sekarang malah saya yang suka nggak sabaran. Dia yang nenangin,” ucapnya sambil tersenyum.

Dalam setiap kunjungan yang hanya diberi waktu sekitar setengah jam, Retno dan Zul banyak berbicara tentang anak-anak dan rencana ke depan. Zul bahkan berencana untuk menunaikan ibadah umrahbegitu bebas nanti.

“Kalau soal kewajiban suami istri, ya di sana nggak ada. Semua terpisah. Jadi ya, sabar saja,” kata Retno.

Kisah Retno Paradinah dan Zul Zivilia menjadi gambaran bahwa di balik keterbatasan, cinta, karya, dan tanggung jawab tetap bisa terus hidup.

Tags

Artikel Terkait

Terkini