Perayaan Idul Fitri di Timor Leste setiap tahun berlangsung dengan damai dan penuh toleransi antar umat beragama. Meskipun mayoritas penduduk Timor Leste menganut agama Katolik, umat Muslim yang merayakan Idul Fitri juga merasakan dukungan dan penghormatan dari agama lain.
Abio Salsinha, seorang penyanyi kelahiran Liquisa Timor Leste, menyatakan bahwa setiap tahun saat Idul Fitri tiba, perkantoran dan pertokoan diliburkan nasional untuk memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk merayakan hari raya mereka dengan tenang dan khidmat. "Ada juga pegawai atau pedagang yang memilih untuk pulang kampung," ujar Abio lewat wa nya.
Menurut Abio, tradisi ini tidak hanya berlaku untuk perayaan Idul Fitri, tetapi juga untuk perayaan Natal bagi umat Katolik. Perkantoran dan toko-toko tutup untuk memberikan kesempatan kepada umat Katolik untuk merayakan hari raya mereka dengan keluarga dan teman-teman.
Lebih lanjut, Abio menegaskan bahwa di Timor Leste, kerukunan antar umat beragama sangat kuat. Selama perayaan Idul Fitri, umat Muslim dan umat Katolik saling berbagi dan bersilaturahmi sebagai bentuk penghormatan dan toleransi antar agama.
Perayaan Idul Fitri di Timor Leste tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dalam semangat kerukunan dan persatuan.
Artikel Terkait
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 34 Karung Ballpress dari Timor Leste di NTT
Abio Salsinha: “Ibu Adalah Pahlawan Tak Tergantikan”
Minati Atmanegara dan Cantika: Harmoni Toleransi dalam Perayaan Natal dan Lebaran di Keluarga
Abio Salsinha Usulkan Kerja Sama Seni dan Budaya dengan Indonesia