AHY Memulai Misi 100 Hari dengan Fokus Berantas Mafia Tanah

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri ATR/BPN, langsung menunjukkan komitmennya untuk memberantas mafia tanah yang telah meresahkan masyarakat. Dalam halal bihalal bersama awak media, AHY menyampaikan kesibukannya dalam 100 hari pertama.

"Saya niatkan 100 hari pertama ini untuk fokus pada kerja keras, memahami kompleksitas permasalahan ATR/BPN, termasuk masalah belanja. Kegiatan kami tidak hanya di Jakarta, tapi juga di berbagai daerah, untuk mengetahui dengan cepat apa yang harus dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN," ujar AHY.

Dalam pernyataannya, AHY menekankan kompleksitas masalah pertanahan dan tata ruang, dari laporan dan pengaduan yang diterima, yang meliputi tumpang tindih tanah oleh para mafia tanah hingga masalah tata ruang wilayah.

"Tanah adalah hal yang mendasar, semua tinggal di atas tanah. Jadi, masalah di urusan tersebut akan berdampak pada semua orang, tanpa memandang status sosial. Ini adalah masalah keadilan," tegas AHY.

AHY juga menggarisbawahi pentingnya kepastian hukum terkait tanah dan tata ruang dalam menarik investasi. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, tanpa mengorbankan hak rakyat.

"Kami harus menjalankan tugas dengan baik, agar kepastian hukum atas tanah ini mendukung kebijakan investasi dan ekonomi di Indonesia. Ini adalah tantangan yang tidak mudah bagi Kementerian ATR/BPN," ungkapnya.

Menyadari kompleksitas masalah tersebut, AHY menjelaskan pentingnya kolaborasi antar lembaga, termasuk Satgas anti mafia tanah, kejaksaan, kepolisian, dan pemerintah daerah, dalam menyelesaikan masalah tanah.

"Kita berharap 6 bulan ke depan menjadi masa yang sangat penting, untuk memastikan pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa mencapai target-targetnya. Demokrat siap berperan kembali dalam pemerintahan nasional," pungkas AHY.