• Jum'at, 26/04/2024 12:42 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Nojorono Kudus Luncurkan Buku Sejarah Caping Kalo, Budaya Khas Kabupaten Kudus  

- Rabu, 26/10/2022 16:57 WIB
Nojorono Kudus Luncurkan Buku Sejarah Caping Kalo, Budaya Khas Kabupaten Kudus  
Dok Pribadi

Indonesia tidak hanya diberkahi sumber kekayaan alam yang melimpah, namun juga diberkahi oleh seni dan kebudayaan yang indah dan beragam. Nojorono Kudus melalui Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN), berkolaborasi dalam proyek penelitian terhadap salah satu kebudayaan khas Kudus, yakni Caping Kalo. Jauh sebelum istilah strootjes yang kemudian dinamai kretek dicatat Belanda, eksistensi Caping Kalo sudah dikenal sebagai warisan budaya asli dari Kudus. Asingnya informasi terkait Caping Kalo sebagai produk budaya khas Kudus, mendasari YKBN untuk menjaga kelestarian Caping Kalo dari kepunahan dan minimnya literasi.

Proyek penelitian Caping Kalo,  telah tercatat di surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal tentang Caping Kalo sebagai Ekspresi Budaya Tradisional maupun sebagai Pengetahuan Tradisional. Penyerahan Buku Caping Kalo secara simbolis dilakukan melalui Perwakilan Kemenkumham dan Kemenparekraf, dan diserahkan pada Bupati Kudus HM Hartopo.

Bupati Kudus HM Hartopo mengapresiasi Nojorono Kudus atas kontribusinya dalam pelestarian budaya khas Kudus. ”Saya atas nama Pemkab Kudus sungguh apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Nojorono Kudus. Caping Kalo merupakan bagian dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Kudus. Oleh karena itu, semoga dengan upaya ini, Caping Kalo makin dikenal dan terjaga dari kepunahan,” harap nya.

Sri Martono selaku Ketua Yayasan Karya Bakti Nojorono menerangkan, dengan semakin matangnya usia Nojorono di tahun 2022 ini diharapkan bisa membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Sesuai dengan tema yang diambil yakni Hidup yang Menghidupi.  ”Mengusung tema hidup yang menghidupi, kami harap sumbangsih Nojorono Kudus melalui YKBN dalam proyek penelitian serta penulisan buku Caping Kalo mampu membawa banyak manfaat untuk masyarakat kedepannya,” jelas Sri.

Sri menambahkan, Nojorono Kudus melalui YKBN, berkomitmen untuk memberikan dukungan dan membantu pengembangan masyarakat dengan berbagai kegiatan (income generating activities) yang memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini UMKM perajin Caping Kalo. Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat membantu pelestarian budaya bangsa dan kearifan lokal di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Kudus.

T. Sugiyanto selaku CSR Department Head Nojorono Kudus dalam waktu yang bersamaan menjelaskan bahwa proyek penelitian terkait Caping Kalo ini merupakan salah satu upaya dalam menerapkan empat pilar pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang budaya dan pendidikan. “Di tengah minimnya sumber tentang Caping Kalo, Nojorono Kudus melalui Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN), berharap hasil penelitian terkait Caping Kalo ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Kudus maupun khalayak umum kedepannya,” ungkap T. Sugiyanto.

Dengan adanya penelitian dan penulisan buku Caping Kalo, harapannya dapat memberikan perspektif baru kepada masyarakat Indonesia bahwa Caping Kalo yang memiliki keindahan yang khas serta identik dengan nilai tradisional. Sehingga eksistensi Caping Kalo tidak akan terkikis oleh perkembangan zaman dan membangkitkan kembali rasa saling memiliki dan saling melindungi warisan budaya untuk masa depan Indonesia.

 

 

Tags

Artikel Terkait

Terkini