Musisi dan produser multi-talenta yeule telah merilis single terbarunya berjudul “inferno” yang diambil dari album `softscars` miliknya yang siap dirilis pada 22 September lewat label musik via Ninja Tune. Di "inferno" yeule memancarkan rasa duka akan sebuah hubungan, seraya ia menyanyikan sejumlah analogi untuk menggambarkan perasaan ia dan pasangannya. Semuanya disajikan dengan nuansa musik yang seakan-akan melayang, kontras dengan isi lagunya. Dengarkan single "inferno" dan pre-save album `softscars` lewat tautan berikut: yeule.lnk.to/softscarsPR
Sama seperti lagu-lagu lain di album yeule mendatang, “inferno” lahir di halaman buku hariannya yang ia kerap sebut sebagai catatan lukanya. Mengenai lagu terbarunya, yeule mengatakan, “Lagu ini adalah sebuah luka yang dalam, luka nomor 9 lebih tepatnya. Aku bertanya kepada api biru di dalam hatiku, apakah kau akan padam? Saat kita dikelabui dan dikuasai oleh kesedihan, yang tersisa dari kita adalah bagian-bagian dari dirinya.” Single “inferno” dirilis setelah single "ghosts" dan double single yeule yaitu “dazies” dan “fish in the pool".
yeule menyuarakan suara hatinya lewat riff punk yang katarsis dan bunyi-bunyian elektronik di album ‘softscars’. Di albumnya mendatang, yeule menganalisa secara dekat semua luka batinnya untuk menghasilkan sebuah karya paling berani darinya. yeule membebaskan ingatan-ingatannya yang sebelumnya tertekan lewat visualisasi seputar darah, api, porselen, dan sayap malaikat. Ia menghormati rasa sakit yang telah membentuk dan melindungi dirinya.
Meski topik yang dibahas terbilang berat dan tidak dapat dimengerti oleh sebagian orang, ada rasa pelepasan yang penuh kebahagiaan sepanjang proyek ini yang ditulis dan diproduseri oleh yeule dan kolaboratornya, Kin Leonn, serta kontribusi dari segi produksi dari Mura Masa dan Chris Greatti yang telah berkolaborasi dengan Yves Tumor dan Willow Smith. Vokal yeule yang berubah-ubah terdengar lebih matang dari sebelumnya, lengkap dengan ketidaksempurnaannya dan bisikan-bisikan yang menghantui seraya yeule melewati proses penyembuhan yang tidak sempurna.
Album baru yeule datang akan melanjutkan kesuksesan album 2022-nya ‘Glitch Princess’ yang mendapatkan predikat Best New Music dari Pitchfork. yeule adalah seorang seniman multi-dimensional di bidang musik dan seni visual. Proyek yeule ini dibuat oleh musisi asal Singapura, Nat Ćmiel, seorang seniman dengan sifat bak seekor bunglon yang dipandu oleh etos beragam. Ia menciptakan banyak semesta dan persona lewat musiknya, seraya ia memadukan berbagai elemen mulai dari classical canon, kultur internet hypermodern, teori akademis, hal-hal yang serba spesifik, dan segala keinginan duniawi.
Di Indonesia, musik yeule telah difitur di beragam publikasi ternama termasuk Whiteboard Journal, Media Indonesia, Merah Putih, Rich Music Online, dan Boleh Music.
Artikel Terkait
Boney M Siap Guncang Jakarta dalam Tur 50 Tahun Kejayaan Musik Disko
Peach Luffe Rilis EP Baru ‘Back to Me’ di Januari 2025, Ungkapkan Nostalgia Masa Kecil Lewat Musik Dream-Pop
Lesti Kejora Sambut Baik Jakarta Jadi Kota Festival: “Ini Wadah Bagi Pekerja Seni Musik”
yeule Rilis Single Terbaru “eko” Tentang Obsesi dan Cinta, Cuplikan dari Proyek Mendatang