Pengacara Sunan Kalijaga Berang karena Putranya Dipermainkan

Pengacara Sunan Kalijaga, mengungkapkan kemarahan besar karena merasa putranya, Sean Ferrel, telah dipermainkan dalam sebuah kasus yang mengejutkan. Dalam persidangan yang  digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sunan menyampaikan bahwa ada pihak yang mengaku sebagai orangtua kandung pelaku, mengakibatkan ketidakadilan bagi Sean Ferrel sebagai korban.

Dalam kesaksian yang disampaikan, terungkap bahwa kepala sekolah dari SMP Al Azhar, tempat kedua murid tersebut belajar, hadir di persidangan hanya untuk mengetahui proses hukum yang terjadi, tanpa memberikan dukungan yang layak kepada Sean Ferrel sebagai korban. Lebih lanjut, pengacara tersebut menyoroti bahwa wali kelas dan kepala sekolah hanya mendampingi pelaku, sementara Sean tidak mendapat dukungan yang setara dari pihak sekolah.

"Pertanyaan saya adalah, mengapa orang tua yang seharusnya bertanggung jawab atas perlakuan ini tidak pernah muncul? Janganlah mempermainkan kami. Ada orang tua kandung, ada orang tua angkat, namun kami tidak mendapat perlakuan yang adil," ungkap pengacara tersebut dengan nada tegas.

Pengacara Sunan Kalijaga juga menyoroti keabsenan orang tua pelaku, yang seharusnya turut bertanggung jawab atas perbuatan anaknya. "Saya memiliki bukti yang belum saya ungkapkan, namun perlu diketahui bahwa saya tidak pernah meminta anak ini dikeluarkan dari sekolah. Saya minta kepada sekolah namun tidak mendapat respons yang memadai," lanjutnya.

Dalam kasus ini, pengacara tersebut menegaskan bahwa Sean Ferrel sebagai korban telah mengalami kekerasan yang merugikan. "Saya sebagai orang tua korban sangat sempit kepada anak, dan pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya, menutup pernyataannya.

Persidangan ini menjadi sorotan publik karena menggambarkan ketidakadilan yang terjadi dalam penanganan kasus kekerasan di sekolah. Masyarakat menuntut agar pihak berwenang bertindak tegas untuk menegakkan keadilan bagi korban dan menghindari perlakuan yang merugikan dalam proses hukum.