yeule, penyanyi dan penulis lagu asal Singapura yang saat ini menetap di Inggris, telah merilis title track dari album barunya mendatang, “softscars”. Lagu terbaru yeule diambil dari albumnya, ‘softscars’, yang siap dirilis pada 22 September 2023 secara digital dan pada 6 Oktober 2023 secara fisik lewat Ninja Tune. Lagu ini merangkum narasi yang dibawa album ‘softscars’. Semua bekas-bekas luka yeule ia pamerkan di album ini yang sekaligus menunjukkan kerentanan dirinya, dan memeluk semua aspek kemanusiaan yang membentuk siapa dirinya saat ini.
“Aku sempat memaksa diriku untuk memisahkan personaku sebagai seorang musisi dari diriku sebenarnya dengan meredupkan diriku, karena aku takut orang-orang tidak akan suka dengan identitasku sebagai musisi,” ujar yeule. Lewat album ‘softscars’, yeule meleburkan semua identitasnya yang beragam. Single “softscars” dapat didengarkan lewat tautan
Tentang single terbarunya, yeule mengatakan, “Di taman pikiranku, semuanya gelap, manis namun berduri, dan lengket. Dan seperti bekas luka di hatiku yang menyayat di bagian tengah, hal yang paling berharga pun tercipta.”
yeule baru-baru ini mengumumkan tanggal tambahan untuk tur Amerika Utara dan Eropa miliknya yang digelar musim gugur dan musim dingin tahun ini. Pengumuman tersebut ia bagikan setelah penampilannya di festival musik End Of The Road yang merupakan penampilan perdana yeule di sebuah festival Inggris. Desember ini, yeule siap menggelar konser di HERE at Outernet London yang dipastikan menjadi konser terbesarnya di Inggris. Tur yeule mendatang melanjutkan kesuksesan tur 2022 Glitch Princess miliknya yang semua tiketnya habis terjual. Tiket untuk tur yeule mendatang tersedia di tautan ini.
yeule menyuarakan suara hatinya lewat riff punk yang katarsis dan bunyi-bunyian elektronik di album ‘softscars’. Di albumnya mendatang, yeule menganalisa secara dekat semua luka batinnya untuk menghasilkan sebuah karya paling berani darinya. yeule membebaskan ingatan-ingatannya yang sebelumnya tertekan lewat visualisasi seputar darah, api, porselen, dan sayap malaikat. Ia menghormati rasa sakit yang telah membentuk dan melindungi dirinya.
Meski topik yang dibahas terbilang berat dan tidak dapat dimengerti oleh sebagian orang, ada rasa pelepasan yang penuh kebahagiaan sepanjang proyek ini yang ditulis dan diproduseri oleh yeule dan kolaboratornya, Kin Leonn, serta kontribusi dari segi produksi dari Mura Masa dan Chris Greatti yang telah berkolaborasi dengan Yves Tumor dan Willow Smith. Vokal yeule yang berubah-ubah terdengar lebih matang dari sebelumnya, lengkap dengan ketidaksempurnaannya dan bisikan-bisikan yang menghantui seraya yeule melewati proses penyembuhan yang tidak sempurna.
Album baru yeule datang akan melanjutkan kesuksesan album 2022-nya ‘Glitch Princess’ yang mendapatkan predikat Best New Music dari Pitchfork. yeule adalah seorang seniman multi-dimensional di bidang musik dan seni visual. Proyek yeule ini dibuat oleh musisi asal Singapura, Nat Ćmiel, seorang seniman dengan sifat bak seekor bunglon yang dipandu oleh etos beragam. Ia menciptakan banyak semesta dan persona lewat musiknya, seraya ia memadukan berbagai elemen mulai dari classical canon, kultur internet hypermodern, teori akademis, hal-hal yang serba spesifik, dan segala keinginan duniawi.
Artikel Terkait
yeule Rilis Single Terbaru “eko” Tentang Obsesi dan Cinta, Cuplikan dari Proyek Mendatang
yeule Wakili Asia Tenggara di Panggung Global lewat Perilisan Album `softscars`
yeule, Musisi Singapura yang Mendunia, Rilis Title Track Albumnya "softscars"
yeule, Musisi ASEAN yang Mendunia, Rilis Single "inferno"