• Sabtu, 27/04/2024 09:38 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Coway Bekerja sama dengan FTSL ITB untuk Meneliti Kualitas Air Domestik

- Jum'at, 10/06/2022 17:50 WIB
Coway Bekerja sama dengan FTSL ITB untuk Meneliti Kualitas Air Domestik
Presiden Direktur Coway Indonesia, Hong Inwha dan Dekan FTSL ITB, Ir. Edwan Kardena, Ph.D Su

Coway International Indonesia (Coway Indonesia) bersama dengan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis, 12 Mei 2022 menandatangani MoU dan Kontrak Kerja sama untuk melangsungkan penelitian dan berkolaborasi dalam pendirianWater Quality Laboratory. Prosesi penandatanganan turut dihadiri oleh Hong Inwha, Presiden Direktur Coway Indonesia, Dekan FTSL ITB, Ir. Edwan Kardena, Ph.D, dan Rofiq Iqbal, ST., M.Eng., Ph.D, selaku Asisten Profesor FTSL ITB. Kerja sama ini sejalan dengan visi Coway sebagai perusahaan Home Appliancesyang hendak menghadirkan solusi hidup terbaik atau “Best Life Solution” bagi masyarakat Indonesia.

Perjanjian antara Coway Indonesia dan FTSL ITB meliputi kerja sama untuk melangsungkan penelitian sumber air domestik yang aman untuk dikonsumsi. Hasil dari penelitian ini berupa Water Mapyang menyediakan informasi terkait kualitas air di daerah-daerah. Bentuk kerja sama lain yang disepakati adalah berkolaborasi di Water Quality Laboratory dengan melibatkan peneliti-peneliti dari FTSL ITB. Laboratorium ini dimaksudkan untuk menunjang proses pra-pemasangan unit Water Purifier sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman saat mengonsumsi air Coway.

Air pada dasarnya merupakan kebutuhan dasar bagi rumah tangga dan memiliki peran yang substansial dalam kesehatan manusia. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memaparkan bahwa Skor Indeks Kualitas Air (IKA) Indonesia sebesar 53,33 poin pada 2021. Nilai tersebut turun 0,2 poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 53,53. Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) tahun 2020 mengungkapkan akses kualitas air minum aman di Indonesia mencapai 11,9%, sementara target akses air minum aman Indonesia  di 2024 adalah 15%. Menilik pada data-data tersebut, Coway bersama dengan peneliti dari ITB berkomitmen untuk menyediakan air minum yang aman untuk dikonsumsi lewat pengujian air yang akan dilakukan di Water Quality Laboratory Coway.

Pada kesempatan yang sama, Hong Inwha, Presiden Direktur Coway Indonesia menyampaikan, “Didirikannya Water Quality Laboratorymerupakan bentuk usaha kami dalam menghadirkan air yang berkualitas dan bermutu untuk dikonsumsi pelanggan setiap harinya. Sebagai perusahaan yang menyediakan produk penjernih air, higienitas air pelanggan tentunya menjadi prioritas yang utama. Hal ini sejalan dengan misi Coway yang berkomitmen untuk terus berinovasi mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman.”

Dekan FTSL ITB, Ir. Edwan Kardena, Ph.Dturut mengungkapkan apresiasinya, “Kami memberikan dukungan positif terhadap kolaborasi yang terjalin antara Coway dan FTSL ITB. Dengan dibangunnya Water Quality Laboratory, peneliti kami juga turut memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya sekaligus membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang air yang layak dikonsumsi tubuh.” 

Rofiq Iqbal, ST., M.Eng., Ph.D, selaku Asisten Profesor FTSL ITB sekaligus konsultan untuk Coway Indonesiamenambahkan, “Water Quality Laboratorymerupakan bentuk nyata korporasi untuk bertanggung jawab secara ilmiah terhadap produk yang didistribusikan ke pasaran.  Hasil dari kerja sama ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan Water Map yang digunakan dalam treatability study berbagai jenis air baku di Indonesia. Ini akan menjadi informasi berharga bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia dalam mengembangkan sistem penyediaan air minum yang layak dan ekonomis.”

Di Indonesia, Coway telah merilis lima produk Water Purifier, yaitu Ombak (CHP-7310R), Villaem (CHP-18AR), Neo Plus (CHP-264L), Cinnamon (P-6320R), dan Core (CHP-671R). Seluruh produk penjernih air tersebut dikembangkan di Research and Development (R&D) Centerdi Korea Selatan yang telah dipercaya TÜV SÜD untuk menjalankan tesRestriction of Hazardous Substance(RoHS) atau tes  Pedoman Pembatasan Bahan Berbahaya.

Terkait dengan teknologi filtrasi atau penyaringan, seluruh unit penjernih air Coway menggunakan sistem Reverse Osmosis (RO)yang dilengkapi dengan Anti Bacteria Filter untuk mencegah perkembangan mikrobakteria pada tangki penyimpanan air. Lebih lanjut, teknologi Reverse Osmosis (RO)Coway dapat menghilangkan kontaminan air seperti bahan kimia organik berbahaya, logam berat, mikroba, dan zat radioaktif. Sistem filterisasi RO ini juga mampu menyaring partikel hingga 0,0005 mikrometer serta mengurangi klorin dan Volatile Organic Compounds (VOC) pada air.

Tags

Artikel Terkait

Terkini