• Jum'at, 26/04/2024 08:25 WIB
Sebanyak 30 negara, termasuk Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia The International Ice Stars in Peter Pan on Ice di Jakartadi Indonesia Arena di Undur Sampai Bulan Desember 2024

Duo Indie-Rock HOAX Terinspirasi Film `Everything Everywhere All At Once` di Single "Drew"

- Rabu, 03/08/2022 17:29 WIB
Duo Indie-Rock HOAX Terinspirasi Film `Everything Everywhere All At Once` di Single "Drew"
Foto oleh: Alejandro Pena

Band indie rock asal New York, Amerika Serikat, HOAX, hari ini merilis “Drew”, single ke-10 dan terakhir dari album perdana mereka, `b?` — sebuah proyek berisi 17 lagu yang akan segera rilis pada 31 Agustus 2022 mendatang.

"Semakin lama aku merenungi keberadaan kita di dunia, semakin aku yakin bahwa manusia memiliki keinginan untuk menjadi berbeda, tetapi kemudian juga menanggung kutukan di mana kita semua ingin merasa diterima. Pada waktu tertentu, Kita mungkin bergantian merasakan dua keinginan yang berbeda ini, dan dalam beberapa momen bahkan tidak merasakan keduanya sama sekali untuk waktu yang lama.

Jika aku dapat mencoba menyampaikan maksud ini dengan mereferensikan karya orang lain, aku akan mereferensikan film ‘Everything Everywhere, All At Once’. Disini diceritakan ada dua tipe orang: ada Evelyn dan ada Waymond. Waymond-Waymond yang ada di dunia hadir seperti selimut. Mereka juga merasa sakit hati dan terluka, namun mereka pada dasarnya selalu ingin membagikan kebaikan dan cinta. Walaupun para Evelyn tidak akan pernah pantas untuk mendapatkan para Waymond, para Waymond akan tetap ada untuk kita, karena memang begitulah diri mereka.

Hidup memang terkadang random, kacau, dan tak kenal ampun. Dan akan selalu lebih mudah untuk menjadi sinis dan sedih daripada menjadi optimis dan damai. Aku berharap menemukan kekuatan untuk mengubah caraku melihat dunia. Aku dipenuhi dengan rasa terima kasih untuk semua Waymond dan Drew yang telah membantuku melihat hidup dengan makna baru yang lebih baik. Dan jika kamu sudah menjadi seperti Waymond atau Drew, ingatlah: kamu mungkin memang bukan seorang malaikat secara harfiah, tapi bisa juga kamu adalah seorang malaikat dalam arti lain," cerita Michael Raj tentang single terbaru ini.

Album perdana HOAX yang akan datang, `b?`, adalah sebuah album konseptual yang mengikuti narasi sejumlah karakter yang disatukan setelah mengalami sebuah tragedi besar. Setiap lagu ditulis dari sudut pandang seorang karakter yang mengeksplorasi konsep abstrak dari esensi keberadaan mereka di dunia ini. Konsep dikotomi antara “berada (being)” vs “melakukan sesuatu (doing)”  inilah yang disorot melalui lirik-lirik yang cermat dalam album ini.

“Aku tidak dapat menyangkal bahwa manusia pada dasarnya memiliki sifat untuk berkomunitas; bahwa kita mencari identitas dalam validasi orang lain atau secara tidak langsung dalam penguasaan suatu keahlian. Dan ketika seseorang merasa keduanya tidak dapat dicapai, ia akan merasa seperti hidup di neraka. Meski aku benci mengakuinya, sepertinya ada dua tipe orang. Pertama, orang-orang yang ketika berada di neraka itu masih bisa melihat cahaya di ujung cakrawala. Sementara itu, banyak dari kita adalah sekelompok yang begitu terluka dan hancur sehingga kita baru akan berhasil melewati semuanya dengan bantuan mereka yang bisa melihat harapan di cakrawala itu.

Pasangan hidup kita menjadi pendamping yang penuh optimisme dan bisa membuat orang paling skeptis tersenyum. Ada beberapa orang yang jauh lebih kuat dari aku yang memegang teguh keyakinan bahwa `semua yang terjadi memang sudah ditakdirkan’ atau bahwa `segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.` Mereka benar-benar mempercayainya, dan seperti senter dalam kegelapan, mereka mencoba menerangi jalan.”


HOAX adalah band pop-rock indie yang berbasis di Houston, Texas. Grup musik ini adalah hasil kolaborasi dari
Michael Raj dan Frantz Cesar, yang menciptakan konsep unik melalui musik “empathy pop” khas mereka. Suara musik vintage modern mereka berasal dari berbagai pengaruh seperti pop 60-an, Motown 70-an, dan R&B alternatif. Mereka melihat diri mereka sebagai "suara yang indah dari kesedihan", deskripsi yang diciptakan oleh seorang teman dekat mereka. Musik mereka secara tematis berfokus pada kondisi manusia, eksplorasi konstruksi sosial, dan keputusan-keputusan sosial, yang semuanya terselip di bawah melodi pop.

Terus membangun
fanbase mereka di Asia, saat ini Indonesia masuk ke Top 10 Streaming Markets mereka di seluruh dunia bersama dengan Filipina, Malaysia, dan Thailand

Tags

Artikel Terkait

Terkini